PENULISAN DAN EDITING NASKAH
PROGRAM SIARAN RADIO
Mata Kuliah : Program Siaran Radio
Dosen Pengampu : Rasman, M.I.Kom
Di Susun Oleh
:
Kelompok II
Hedi Syaputra NPM : 169240011
Abdu Rahman
Al-Qayubi NPM : 1619240012
Pangestuti NPM : 1619240016
Piwi Apriliani NPM : 1619240018
Oja Julita NPM :
1619240019
Leksan Saputra NPM : 1619240021
PROGRAM STUDI
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA
ISLAM
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN AKADEMIK
2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh..
Alhamdulillah, bersyukur pada Allah yang telah memberikan kemampuan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam kami curahkan kepda nabi Muhammad shollallahu’’alaihiwasallam
kepada keluarga besar beliau, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Adapun
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Program Siaran Radio, dan ini
adalah upaya dari mahasiswa/I dalam mempelajari Media Massa lebih terperinci
karena judul yang akan dibahas adalah Peran Media Massa Dalam Membentuk Media
Massa
Dalam
penyusunan makalah ini, terimakasih kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing yaitu
Rasman, M.I.Kom yang telah senantiasa memberikan arahan dibidang akademik
maupun non akademik.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran masih kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Semoga ini dapat menambah wawasan bagi kita semua, dan semoga semangat dalam mempelajari program siaran radio.
Wasalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh..
Bengkulu, 17 Desember 2018
Kelompok II
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Memasuki arena
penulisan naskah radio, berarti memasuki sebuah dunia yang memadukan kemampuan
“Wawasan” dan “Keterampilan” secara seimbang. Sama seperti tuntutan media cetak
dan televisi, penulisan di medium radio siaran juga mempunyai beberapa
spesifikasi. Memang ada hal-hal yang berlaku global dan berlaku di semua format
media massa. Tapi tak terpungkiri, tetap ada hal-hal yang spesifik dan
membutuhkan pemahaman secara khusus. Baik wawasan maupun keterampilan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana penulisan dan editing naskah produksi
program berita radio ?
2.
Bagaiman penulisan dan editing naskah program
pendidikan ?
3.
Bagaiman penulisan dan editing naskah iklan
layanan masyarakat ?
1.3 Tujuan Makalah
1.
Untuk memahami penulisan dan editing
naskah produksi program berita radio
2.
Untuk memahami penulisan dan editing naskah
program pendidikan
3.
Untuk memahami penulisan dan editing naskah
iklan layanan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penulisan Dan Pengeditan Naskah Radio
Memasuki arena
penulisan naskah radio, berarti memasuki sebuah dunia yang memadukan kemampuan
“Wawasan” dan “Keterampilan” secara seimbang. Sama seperti tuntutan media cetak
dan televisi, penulisan di medium radio siaran juga mempunyai beberapa
spesifikasi. Memang ada hal-hal yang berlaku global dan berlaku di semua format
media massa. Tapi tak terpungkiri, tetap ada hal-hal yang spesifik dan
membutuhkan pemahaman secara khusus. Baik wawasan maupun keterampilan.
Berbicara
tentang radio siaran, berarti kita bicara sebuah medium untuk massa yang hanya
mengeluarkan suara. Spesifikasi ini mempunyai beberapa akibat dan konsekuensi
alamiah yang harus dihayati setiap orang yang berkecimpung di dalamnya. Yaitu
bagaimana radio ditajamkan ke penulisan naskah untuk radio. Tuntutan dan
rambu-rambunya terasa lebih rumit. Karena penanganan produksinya juga menuntut
pemahanan atas spesifikasi produksi radio. Selain itu penulisan di radio juga
tidak lepas dari disiplin ilmu lainnya. Karena itu dalam pengajaran tentang
“Penulisan Naskah Di Radio” dilaksanakan secara bertahap, termasuk mempelajari
materi-materi pendukung untuk mencapai penulisan yang baik di radio. Seperti :
-
Karakter Medium Radio
-
5 Prinsip Menulis Untuk Radio
-
Menulis Untuk Telinga
-
Menulis Singkatan, Nama, Gelar dan Angka
-
Tanda Baca dan Tanda Kutip
-
Bimbingan Ejaan Fonetik
2.2 Prinsip Dasar Penulisan Naskah Berita Radio Dan Produksi Program Berita Radio
Karena radio memiliki
karakteristik yang berbeda dengan media lainnya, terutama auditory/auditif
(media dengar, hanya berupa suara), maka penulisan naskah berita radio pun
menyesuaikan dengan karakteristik tersebut.
Berikut ini prinsip
dasar penulisan naskah berita di radio secara garis besar atau poin-poin
terpenting:
1.
Menggunakan bahasa
tutur (spoken language), menggunakan kata-kata yang biasa
diucapkan sehari-hari (spoken
words).
2.
Terkait poin 1,
acuannya adalah prinsip Write the Way You Talk (Tuliskan sebagaimana Anda
mengatakannya)
3.
Gunakan kalimat-kalimat
pendek.
4.
Hindari anak kalimat
dan kalimat yang rumit.
5.
Ubah kalimat langsung
menjadi kalimat tidak langsung.
6.
Tulis dengan huruf
angka 1-11 dan tulis dengan angka untuk 12 ke atas.
7.
Tulis simbol mata uang
dengan cara pengucapannya –Rp = Rupiah, $ = dolar, dsb.
8.
Naskah berita radio
tidak mengenal “dalam kurung” (kata dalam kurung).
9.
Gunakan Sign Posting
atau tanda-tanda baca, seperti garis miring satu (/) untuk jeda, garis miring
dua (//) untuk titik/akhir kalimat, garis miring tiga (///) sebagai penanda
akhir naskah.
Posisi yang Mendukung
dalam Penyusunan Naskah Radio :
1.
Pengumpulan dan
penulisan berita, ini dilakukan oleh reporter
2.
Produksi dan
penyuntingan berita, dilakukan oleh editor
3. Penyampaian
berita, dilakukan oleh pembaca berita/penyiar.
2.3 Proses Produksi Berita
Aspek
kerja dalam pemberitaan dimulai dari reporter yang mencari berita, kemudian
bekerjasama dengan produser, mereka mengumpulkannya, kemudian diteruskan oleh
scriptwriter yang bertugas menulis berita tersebut setelah selesai, berita itu
disampaikan kepada announcer (pembaca berita) untuk dibacakan hingga akhirnya
berita itu sampai ke pada pendengar. Namun demikian, bukan berarti pola seperti
itu membuat radio berpikiran bahwa reporter merupakan penentu berita itu
sendiri. Jangan dilupakan fungsi pendengar. Sebagian besar dari yang kita
hasilkan dan siarkan harus sesuai dengan keinginan pendengar. Untuk itulah para
staf pemberitaan harus selalu membuka mata dan telinga untuk menentukan materi
berita yang akan diangkat. Justru kesadaran itu harus menuntun kita untuk
menyeleksi berita sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan pendengar
kemudian menjadwalkan turunnya berita pada jam-jam tertentu ketika pendengar
dapat mendengarkan dan waktunya konsisten, jangan berubah-ubah. Cara
Penyampaian: Teknik Presentasi Berita Radio Selain itu ada lagi
yang harus diperhatikan yaitu cara penyampaian. Sampaikan berita dengan cara
yang mudah diterima oleh mereka. Selain persiapan tersebut di atas, usahakan
untuk menyajikan berita yang dapat dipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban
itu harus dilihat dari mulai tahap awal pencarian berita.Pada dasarnya berita
itu harus berdasarkan 4 hal, antara lain:
1. News
Philosophy (Filisofi berita)
2.News
Policy (Kebijakan berita)
3.News Value (Nilai Berita)
4. News Judgement (Penilaian Berita)
Keempat
tanggungjawab di atas merupakan gambaran atas tugas bagian pemberitaan. Secara
garis berita ada tiga posisi yang saling mendukung dalam penyiaran berita,
antara lain:
dilakukan oleh reporter ?
1.“Pengumpulan
dan Penulisan Berita dilakukan oleh editor ?
2.“Produksi
dan penyuntingan Berita pembaca berita /penyiar.?
3.
“Penyampaian berita
Dalam penyampaian berita, seorang pembaca
berita dituntut untuk melakukan 3C yaitu:
1.Confidence
(percaya diri dalam penyampaian)
2.Care
(peduli dengan masalah yang dibacakan)
3.
Concern (menunjukan bahwa masalah tersebut berhubungan dengannya)
Dalam mengerjakan pekerjaan tersebut, ada satu
hal yang harus diperhatikan yaitu A+B+C
A = Accurate
B = Balance
C = Clarity
Karena
pentingnya fungsi pendengar, berusahalah untuk mengetahui masukan dari
pendengar.
2.3 Program Pendidikan
A.Strategi Program :
Konteks Manajemen Pemrograman Radio Edukasi
memiliki misi sebagai
radio yang dapat mengembangkan
model media radio/audio pembelajaran
yang inovatif untuk meningkatkan kualitas
relevansi pendidikan. Strategi pemrograman yang digunakan oleh radio
edukasi tidak hanya berisi siaran
bertema pendidikan saja.
Program acara di
Radio Edukasi yang
menjadi kajian penelitian adalah
strategi pemrograman yang
bertema pendidikan. Disini
peneliti melakukan kajian
mengenai strategi pemrograman
radio yang dilakukan
di radio edukasi pada acara
program unggulan yang akan saya jelaskan berikut :
1. Perencanaan Program Siar Dalam
perencanaan harus diputuskan
“apa yang harus
dilakukan, kapan melakukanya, bagaimana
melakukanya,bagaimana
melakukanya dan siapa
yang melakukanya,” jadi
perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa yang
baik dapat dicapai
dengan mempertimbangkan kondisi
di waktu yang
akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan
dilaksanakaan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat (orissan,
2008:130).Berdasarkan dari teori dari M
orrisan (2008 : 232), sehingga dalam pelaksanaanya sangatlah penting
dalam sebuah program
untuk mengidentifikasi audiens
atau narasumber agar setiap
menyiarkan konten tersebut
tidak terlalu canggung
dalam membawakan konten yang akan
disiarkan agar tidak menjahui kejenuhan audiens. seperti yang dikatakan oleh
Mariana Susanti, bahwa “ guru-guru yang kami sediakan narasumber kami briefing
dulu kami audisi
dulu yaitu karena
mengajar dikelas sama
mengajar di radio itu
berbeda jadi kami
audisi agar para
pendengar itu tidak
merasa seperti dikelas tapi ada pendekatan personal,
Pendengar radio itu kan personal sifatnya jadi dicari guru-guru yang dekat yang
bisa menyampaikan sebuah materi dengan dekat kepada pendengar.
Secara khusus
perencanaan program dapat
djelaskan pada beberapa
program acara. Hal ini
tercermin dalam setiap
program radio edukasi,
yang akan dijelaskan sebagai berikut :
-
Program
Bidik (Berita Pendidikan) Adapun
penjelasan mengenai tahap
perencanaan dalam program
Bidik (Berita Pendidikan) meliputi
beberapa tahapan seperti
jam siar dan
penjelasan tentang program yang
menjadi unggulan di
radio edukasi untuk
mencapai tingkat penyiaran
di Radio edukasi. Program yang
disiarkan setiap hari
dari jam 13.00
sampai jam 14.00,
selama satu jam berisikan tentang konten berita informasi pendidikan
yang terjadi di Yogyakarta.Adapun
untuk program bidik
terdapat dua konten
berita yaitu berita
audio dan berita web. Proses dalam pembuatan beritauntuk
kategori program Bidik
(Berita Pendidikan) yang disiarkan
setiap hari senin
sampai dengan hari
sabtu tidak langsung disiarkan begitu
saja, namun harus melalui proses seleksi terlebih dulu. Kemudian berita
yang sudah di
dapat harus sudah
sesuai dengan ketetapan
Radio Edukasi. Selain
dalam bentuk format program acara berita bidik (siaran),juga ada program
berformat berita web
secara tidak
langsung format didalam
menyajikan sebuah program siaran bidik dengan format
web sangatlah berbeda
jika untuk format
berita web para
editor menulis ulang atau
mengedit ulang dalam
bentuk format berita
web. Jadi untuk
proses program bidik audio
dengan berita web sangatlah berbeda. Didalam berita ini memang
mengkhususkan bahwa berita web
adalah program temuan
langsung dari lapangan.
Para reporter yang ditugaskan untuk mencari berita
pendidikan, Bahkan untuk beritanya sendiri memang ada kolom yang
mana berita tersebut
memang khusus temuan
dari para reporter
yang langsung terjun ke lapangan untuk mencari berita pendidikan. Keduanya sudah
mempunyai kriteria untuk bagaimana
cara menyampaikan informasi kepada
masyarakat/audiens yang mendengar
ataupun membacanya. Bentuk format yang
menjelaskan bahwa perbedaan
antara berita audio
dan berita web
terletak pada naskah,
naskah lebih menggunakan
bahasa tutur sedangkan
untuk berita web menggunakan bahasa tulis.
2.4 Iklan Layaran Masyarakat
Iklan merupakan sarana yang
digunakan untuk menyampaikan informasi, terutama berkaitan dengan produk atau
informasi lain yang membutuhkan perhatian publik. Iklan Layanan Masyarakat
(ILM) di radio merupakan salah satu bentuk komunikasi massa, dimana sebuah lembaga
bertujuan untuk menyampaikan pesan atau isu sosial yang terjadi di masyarakat
sambil menghimbau agar mengentikan perilaku sosial yang keliru. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan data kualitatif,
yaitu metode yang melukiskan fakta secara sistematis, fakta atau karekteristik
populasi tertentu atau bidang tertentu sacara factual dan cermat. Penelitian
ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau
membuat prediksi. Dalam penelitian ini, penulis hanya memaparkan secara faktual
mengenai perancangan, pelaksanaan penyiaran, dan daya tarik ILM diatas. Adapun
perancangan ILM “Stop Gunakan Handphone Sambil Berkendara” menjadi tanggung
jawab Pemimpin Redaksi PRFM dan semua konten ILM dirancang oleh Redaktur
Pelaksana PRFM. Proses perancangan, pelaksanaan penyiaran, dan daya tarik ILM
tersebut diuraikan secara rinci agar menjadi penjelasan yang cermat dan
sistematis melalui data yang diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan
wawancara dan diakhiri dengan melakukan triangulasi data kepada 5 informasn
untuk menegaskan keabsahan data yang sebelumnya sudah diperoleh. Perancangan
yang dilatarbelakangi oleh data atau fakta yang ilmiah tentang tingginya
kecelakaan lalu lintas akibat penggunaan handphone sambil berkendara, penyiaran
ILM yang dilakukan setiap hari dan daya tarik pesan keselamatan dalam ILM
tersebut menjadi dasar penarikan kesimpulan penulis terhadap PRFM sebagai
subyek penelitian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Singronisasi penulisan dan editing dalam tahap produksi siaran
berita, program pendidikan , iklan layanan masyarakat radio.
Aspek kerja dalam pemberitaan dimulai dari reporter yang mencari
berita, kemudian bekerjasama dengan produser, mereka mengumpulkannya, kemudian
diteruskan oleh scriptwriter yang bertugas menulis berita tersebut setelah
selesai, berita itu disampaikan kepada announcer (pembaca berita) untuk
dibacakan hingga akhirnya berita itu sampai ke pada pendengar. Namun demikian,
bukan berarti pola seperti itu membuat radio berpikiran bahwa reporter
merupakan penentu berita itu sendiri. Jangan dilupakan fungsi pendengar.
Sebagian besar dari yang kita hasilkan dan siarkan harus sesuai dengan
keinginan pendengar. Untuk itulah para staf pemberitaan harus selalu membuka
mata dan telinga untuk menentukan materi berita yang akan diangkat. Justru
kesadaran itu harus menuntun kita untuk menyeleksi berita sesuai dengan yang
dibutuhkan dan diinginkan pendengar kemudian menjadwalkan turunnya berita pada
jam-jam tertentu ketika pendengar dapat mendengarkan dan waktunya konsisten,
jangan berubah-ubah.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar