Tentang benih yang di timpa tanah hingga ia tumbuh dan bermanfaat

Jumat, 18 Januari 2019

PENULISAN DAN EDITING NASKAH PROGRAM SIARAN RADIO


PENULISAN DAN EDITING NASKAH PROGRAM SIARAN RADIO


Mata Kuliah                :     Program Siaran Radio
             Dosen Pengampu       :    Rasman, M.I.Kom

Di Susun Oleh :
Kelompok II
Hedi Syaputra                         NPM : 169240011
Abdu Rahman Al-Qayubi       NPM : 1619240012
Pangestuti                               NPM : 1619240016
Piwi Apriliani                          NPM : 1619240018
Oja Julita                                 NPM : 1619240019
Leksan Saputra                       NPM : 1619240021

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2018



KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Alhamdulillah, bersyukur pada Allah yang telah memberikan kemampuan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam kami curahkan kepda nabi Muhammad shollallahu’’alaihiwasallam kepada keluarga besar beliau, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Program Siaran Radio, dan ini adalah upaya dari mahasiswa/I dalam mempelajari Media Massa lebih terperinci karena judul yang akan dibahas adalah Peran Media Massa Dalam Membentuk Media Massa
Dalam penyusunan makalah ini, terimakasih kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing yaitu Rasman, M.I.Kom yang telah senantiasa memberikan arahan dibidang akademik maupun non akademik.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran masih kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Semoga ini dapat menambah wawasan bagi kita semua, dan semoga semangat dalam mempelajari program siaran radio.
Wasalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Bengkulu, 17 Desember 2018


Kelompok II



DAFTAR ISI


           












BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Memasuki arena penulisan naskah radio, berarti memasuki sebuah dunia yang memadukan kemampuan “Wawasan” dan “Keterampilan” secara seimbang. Sama seperti tuntutan media cetak dan televisi, penulisan di medium radio siaran juga mempunyai beberapa spesifikasi. Memang ada hal-hal yang berlaku global dan berlaku di semua format media massa. Tapi tak terpungkiri, tetap ada hal-hal yang spesifik dan membutuhkan pemahaman secara khusus. Baik wawasan maupun keterampilan.
                       
1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana penulisan dan editing naskah produksi program berita radio ?
2.      Bagaiman penulisan dan editing naskah program pendidikan ?
3.      Bagaiman penulisan dan editing naskah iklan layanan masyarakat ?

1.3 Tujuan Makalah
1.      Untuk memahami penulisan dan editing naskah  produksi program berita radio
2.      Untuk memahami penulisan dan editing naskah program pendidikan
3.      Untuk memahami penulisan dan editing naskah iklan layanan masyarakat











BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penulisan Dan Pengeditan Naskah Radio

Memasuki arena penulisan naskah radio, berarti memasuki sebuah dunia yang memadukan kemampuan “Wawasan” dan “Keterampilan” secara seimbang. Sama seperti tuntutan media cetak dan televisi, penulisan di medium radio siaran juga mempunyai beberapa spesifikasi. Memang ada hal-hal yang berlaku global dan berlaku di semua format media massa. Tapi tak terpungkiri, tetap ada hal-hal yang spesifik dan membutuhkan pemahaman secara khusus. Baik wawasan maupun keterampilan.
Berbicara tentang radio siaran, berarti kita bicara sebuah medium untuk massa yang hanya mengeluarkan suara. Spesifikasi ini mempunyai beberapa akibat dan konsekuensi alamiah yang harus dihayati setiap orang yang berkecimpung di dalamnya. Yaitu bagaimana radio ditajamkan ke penulisan naskah untuk radio. Tuntutan dan rambu-rambunya terasa lebih rumit. Karena penanganan produksinya juga menuntut pemahanan atas spesifikasi produksi radio. Selain itu penulisan di radio juga tidak lepas dari disiplin ilmu lainnya. Karena itu dalam pengajaran tentang “Penulisan Naskah Di Radio” dilaksanakan secara bertahap, termasuk mempelajari materi-materi pendukung untuk mencapai penulisan yang baik di radio. Seperti :
-          Karakter Medium Radio
-          5 Prinsip Menulis Untuk Radio
-          Menulis Untuk Telinga
-          Menulis Singkatan, Nama, Gelar dan Angka
-          Tanda Baca dan Tanda Kutip
-          Bimbingan Ejaan Fonetik
                                       

2.2 Prinsip Dasar Penulisan Naskah Berita Radio Dan Produksi Program Berita Radio

Karena radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media lainnya, terutama auditory/auditif (media dengar, hanya berupa suara), maka penulisan naskah berita radio pun menyesuaikan dengan karakteristik tersebut.
Berikut ini prinsip dasar penulisan naskah berita di radio secara garis besar atau poin-poin terpenting:
1.            Menggunakan bahasa tutur (spoken language), menggunakan kata-kata yang biasa    
diucapkan sehari-hari (spoken words).
2.            Terkait poin 1, acuannya adalah prinsip Write the Way You Talk (Tuliskan sebagaimana Anda mengatakannya)
3.            Gunakan kalimat-kalimat pendek.
4.            Hindari anak kalimat dan kalimat yang rumit.
5.            Ubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
6.            Tulis dengan huruf angka 1-11 dan tulis dengan angka untuk 12 ke atas.
7.            Tulis simbol mata uang dengan cara pengucapannya –Rp = Rupiah, $ = dolar, dsb.
8.            Naskah berita radio tidak mengenal “dalam kurung” (kata dalam kurung).
9.            Gunakan Sign Posting atau tanda-tanda baca, seperti garis miring satu (/) untuk jeda, garis miring dua (//) untuk titik/akhir kalimat, garis miring tiga (///) sebagai penanda akhir naskah.
Posisi yang Mendukung dalam Penyusunan Naskah Radio :
1.      Pengumpulan dan penulisan berita, ini dilakukan oleh reporter
2.      Produksi dan penyuntingan berita, dilakukan oleh editor
3.      Penyampaian berita, dilakukan oleh pembaca berita/penyiar.

2.3 Proses Produksi Berita

Aspek kerja dalam pemberitaan dimulai dari reporter yang mencari berita, kemudian bekerjasama dengan produser, mereka mengumpulkannya, kemudian diteruskan oleh scriptwriter yang bertugas menulis berita tersebut setelah selesai, berita itu disampaikan kepada announcer (pembaca berita) untuk dibacakan hingga akhirnya berita itu sampai ke pada pendengar. Namun demikian, bukan berarti pola seperti itu membuat radio berpikiran bahwa reporter merupakan penentu berita itu sendiri. Jangan dilupakan fungsi pendengar. Sebagian besar dari yang kita hasilkan dan siarkan harus sesuai dengan keinginan pendengar. Untuk itulah para staf pemberitaan harus selalu membuka mata dan telinga untuk menentukan materi berita yang akan diangkat. Justru kesadaran itu harus menuntun kita untuk menyeleksi berita sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan pendengar kemudian menjadwalkan turunnya berita pada jam-jam tertentu ketika pendengar dapat mendengarkan dan waktunya konsisten, jangan berubah-ubah. Cara Penyampaian: Teknik Presentasi Berita Radio Selain itu ada lagi yang harus diperhatikan yaitu cara penyampaian. Sampaikan berita dengan cara yang mudah diterima oleh mereka. Selain persiapan tersebut di atas, usahakan untuk menyajikan berita yang dapat dipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban itu harus dilihat dari mulai tahap awal pencarian berita.Pada dasarnya berita itu harus berdasarkan 4 hal, antara lain:
1. News Philosophy (Filisofi berita)
2.News Policy (Kebijakan berita)
 3.News Value (Nilai Berita)
 4. News Judgement (Penilaian Berita)

Keempat tanggungjawab di atas merupakan gambaran atas tugas bagian pemberitaan. Secara garis berita ada tiga posisi yang saling mendukung dalam penyiaran berita, antara lain:
dilakukan oleh reporter ?
1.“Pengumpulan dan Penulisan Berita dilakukan oleh editor ?
2.“Produksi dan penyuntingan Berita pembaca berita /penyiar.?
3. “Penyampaian berita
Dalam penyampaian berita, seorang pembaca berita dituntut untuk melakukan 3C yaitu:
1.Confidence (percaya diri dalam penyampaian)
2.Care (peduli dengan masalah yang dibacakan)
3. Concern (menunjukan bahwa masalah tersebut berhubungan dengannya)
Dalam mengerjakan pekerjaan tersebut, ada satu hal yang harus diperhatikan yaitu A+B+C
A = Accurate
B = Balance
C = Clarity
Karena pentingnya fungsi pendengar, berusahalah untuk mengetahui masukan dari pendengar.

2.3 Program Pendidikan

A.Strategi Program :
Konteks Manajemen Pemrograman Radio  Edukasi  memiliki  misi  sebagai  radio yang  dapat  mengembangkan  model media  radio/audio  pembelajaran  yang  inovatif  untuk meningkatkan  kualitas  relevansi pendidikan. Strategi pemrograman yang digunakan oleh radio edukasi tidak hanya berisi siaran  bertema  pendidikan  saja.  Program  acara  di  Radio  Edukasi  yang  menjadi  kajian penelitian  adalah   strategi  pemrograman   yang   bertema   pendidikan.   Disini   peneliti  melakukan  kajian  mengenai  strategi  pemrograman  radio  yang  dilakukan  di  radio edukasi pada acara program unggulan yang akan saya jelaskan berikut :

1. Perencanaan Program Siar Dalam  perencanaan  harus  diputuskan  “apa  yang  harus  dilakukan,  kapan melakukanya,   bagaimana   melakukanya,bagaimana   melakukanya   dan   siapa   yang  melakukanya,” jadi perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa  yang  baik  dapat  dicapai  dengan  mempertimbangkan  kondisi  di  waktu  yang  akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakaan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat (orissan, 2008:130).Berdasarkan dari teori dari M
orrisan (2008 : 232), sehingga dalam pelaksanaanya sangatlah   penting   dalam   sebuah   program   untuk   mengidentifikasi   audiens   atau narasumber   agar   setiap   menyiarkan   konten   tersebut   tidak   terlalu   canggung   dalam membawakan konten yang akan disiarkan agar tidak menjahui kejenuhan audiens. seperti yang dikatakan oleh Mariana Susanti, bahwa “ guru-guru yang kami sediakan narasumber kami  briefing  dulu  kami  audisi  dulu  yaitu  karena  mengajar  dikelas  sama  mengajar  di radio  itu  berbeda  jadi  kami  audisi  agar  para  pendengar  itu  tidak  merasa  seperti  dikelas tapi ada pendekatan personal, Pendengar radio itu kan personal sifatnya jadi dicari guru-guru yang dekat yang bisa menyampaikan sebuah materi dengan dekat kepada pendengar.
Secara  khusus  perencanaan  program  dapat  djelaskan  pada  beberapa  program acara.  Hal  ini  tercermin  dalam  setiap  program  radio  edukasi,  yang  akan  dijelaskan sebagai berikut :
-          Program Bidik (Berita Pendidikan) Adapun  penjelasan  mengenai  tahap  perencanaan  dalam  program  Bidik  (Berita Pendidikan)  meliputi  beberapa  tahapan  seperti  jam  siar  dan  penjelasan  tentang  program yang  menjadi  unggulan  di  radio  edukasi  untuk  mencapai  tingkat  penyiaran  di  Radio edukasi. Program  yang  disiarkan  setiap  hari  dari  jam  13.00  sampai  jam  14.00,  selama satu jam berisikan tentang konten berita informasi pendidikan yang terjadi di Yogyakarta.Adapun  untuk  program  bidik  terdapat  dua  konten  berita  yaitu  berita  audio  dan berita  web. Proses dalam pembuatan  beritauntuk  kategori  program  Bidik  (Berita Pendidikan)  yang  disiarkan  setiap  hari  senin  sampai  dengan  hari  sabtu tidak  langsung disiarkan begitu saja, namun harus melalui proses seleksi terlebih dulu. Kemudian berita yang  sudah  di  dapat  harus  sudah  sesuai  dengan  ketetapan  Radio  Edukasi.  Selain  dalam bentuk format program acara berita bidik (siaran),juga ada program berformat berita web
secara  tidak  langsung  format  didalam  menyajikan  sebuah  program siaran bidik  dengan format  web  sangatlah  berbeda  jika  untuk  format  berita  web  para  editor  menulis  ulang atau  mengedit  ulang  dalam  bentuk  format  berita  web.  Jadi  untuk  proses  program  bidik audio
dengan berita web sangatlah berbeda. Didalam berita ini memang mengkhususkan bahwa  berita  web  adalah  program  temuan  langsung  dari  lapangan.  Para  reporter  yang ditugaskan untuk mencari berita pendidikan, Bahkan untuk beritanya sendiri memang ada kolom  yang  mana  berita  tersebut  memang  khusus  temuan  dari  para  reporter  yang langsung terjun ke lapangan untuk mencari berita pendidikan. Keduanya  sudah  mempunyai kriteria  untuk  bagaimana  cara  menyampaikan informasi  kepada  masyarakat/audiens  yang  mendengar  ataupun  membacanya. Bentuk format  yang  menjelaskan  bahwa  perbedaan  antara  berita  audio  dan  berita  web  terletak  pada  naskah,  naskah  lebih  menggunakan  bahasa  tutur  sedangkan  untuk  berita  web menggunakan bahasa tulis.

2.4 Iklan Layaran Masyarakat

Iklan merupakan sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi, terutama berkaitan dengan produk atau informasi lain yang membutuhkan perhatian publik. Iklan Layanan Masyarakat (ILM) di radio merupakan salah satu bentuk komunikasi massa, dimana sebuah lembaga bertujuan untuk menyampaikan pesan atau isu sosial yang terjadi di masyarakat sambil menghimbau agar mengentikan perilaku sosial yang keliru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan data kualitatif, yaitu metode yang melukiskan fakta secara sistematis, fakta atau karekteristik populasi tertentu atau bidang tertentu sacara factual dan cermat. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Dalam penelitian ini, penulis hanya memaparkan secara faktual mengenai perancangan, pelaksanaan penyiaran, dan daya tarik ILM diatas. Adapun perancangan ILM “Stop Gunakan Handphone Sambil Berkendara” menjadi tanggung jawab Pemimpin Redaksi PRFM dan semua konten ILM dirancang oleh Redaktur Pelaksana PRFM. Proses perancangan, pelaksanaan penyiaran, dan daya tarik ILM tersebut diuraikan secara rinci agar menjadi penjelasan yang cermat dan sistematis melalui data yang diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan wawancara dan diakhiri dengan melakukan triangulasi data kepada 5 informasn untuk menegaskan keabsahan data yang sebelumnya sudah diperoleh. Perancangan yang dilatarbelakangi oleh data atau fakta yang ilmiah tentang tingginya kecelakaan lalu lintas akibat penggunaan handphone sambil berkendara, penyiaran ILM yang dilakukan setiap hari dan daya tarik pesan keselamatan dalam ILM tersebut menjadi dasar penarikan kesimpulan penulis terhadap PRFM sebagai subyek penelitian.



























BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Singronisasi penulisan dan editing dalam tahap produksi siaran berita, program pendidikan , iklan layanan masyarakat radio.
Aspek kerja dalam pemberitaan dimulai dari reporter yang mencari berita, kemudian bekerjasama dengan produser, mereka mengumpulkannya, kemudian diteruskan oleh scriptwriter yang bertugas menulis berita tersebut setelah selesai, berita itu disampaikan kepada announcer (pembaca berita) untuk dibacakan hingga akhirnya berita itu sampai ke pada pendengar. Namun demikian, bukan berarti pola seperti itu membuat radio berpikiran bahwa reporter merupakan penentu berita itu sendiri. Jangan dilupakan fungsi pendengar. Sebagian besar dari yang kita hasilkan dan siarkan harus sesuai dengan keinginan pendengar. Untuk itulah para staf pemberitaan harus selalu membuka mata dan telinga untuk menentukan materi berita yang akan diangkat. Justru kesadaran itu harus menuntun kita untuk menyeleksi berita sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan pendengar kemudian menjadwalkan turunnya berita pada jam-jam tertentu ketika pendengar dapat mendengarkan dan waktunya konsisten, jangan berubah-ubah.










DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berikan senyum terbaikmu

menahanmu tak mungkin bagiku melepaspun mungkinkah aku mampu ? penjelasan tak cukup untukku, tidakkah kau mengerti ? ah rasanya k...